Sikap kadang tak sama dengan perasaan yang dirasa. Entah apa itu namanya.
Begitu pula dengan sebuah perasaan membuat sejuta tanda tanya dikala tepat ukurannya
Layaknya sebuah prosa mengatur kata membuat kalimat menjadi indah
Langkah mencoba untuk terhenti karena memang kau tak pantas untukku...
Bukan karena kau tak bercahaya,
tapi karena aku yang telah redup
Bagai si nista yang merindu seorang pangeran...
Kau begitu bercahaya...
Sedangkan aku yang kau tahu aku hanya lah seorang aku...
Yang bisa tersenyum getir ketika kau tiba-tiba lindap di mataku...
Ingin aku membencimu, tapi sunguh ku tak sanggup..
Ahh..inikah cinta, yang tak pernah aku pahami hingga saat ini,
Keraguan melingkupi jiwaku, padahal sejatinya setan ikut berperan ..
Haruskah kuminta ajari cinta padamu yang telah mencintaiku..
Dan aku si angkuh yang takkan pernah mengatakan itu
Maafkan. Aku belum punya jawaban...
Di Ujung Kebimbangan #puisi cinta
Minggu, 24 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar